Berita  

“Terbongkar! Kasus Pencabulan Berkedok Terapi di Bekasi, 15 Korban Teridentifikasi”

Pendahuluan

Kasus pencabulan yang melibatkan seorang terapis pengobatan alternatif berinisial M di Bekasi mulai terkuak setelah salah satu korban berani melaporkan pengalamannya kepada Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melalui media sosial. Praktik yang diduga telah berlangsung sejak 2016 ini melibatkan setidaknya 15 orang yang pernah menjalani terapi di lokasi tersebut. Pengungkapan ini menunjukkan betapa perlunya pengawasan terhadap praktik kesehatan yang tidak terdaftar.

Camat Pondok Melati, Heriyanto, mengungkapkan bahwa pengakuan dari para korban menjadi titik awal untuk penanganan lebih lanjut. “Kami berupaya memastikan semua korban mendapatkan keadilan dan perlindungan,” ujarnya.

Kronologi Kasus

Kasus ini mulai terungkap ketika salah satu korban mengirimkan pesan langsung kepada Tri Adhianto pada 3 Mei 2025. Wali Kota segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menemui korban untuk mendengarkan kesaksian mereka secara langsung. “Dari keterangan yang kami terima, praktik ini sudah berlangsung cukup lama dan sangat merugikan,” kata Heriyanto.

Pengakuan dari korban menyatakan bahwa mereka mengalami pelecehan seksual selama menjalani terapi. “Ada yang mengaku mulai mengalami pelecehan sejak tahun 2016,” tambahnya. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap praktik pengobatan alternatif yang sering kali tidak terdaftar.

Tindakan Pemerintah Kota

Menanggapi laporan tersebut, Wali Kota Bekasi memutuskan untuk menyegel tempat praktik milik M. Tindakan ini diambil untuk melindungi masyarakat dari potensi bahaya lebih lanjut. “Kami ingin memastikan tidak ada lagi aktivitas yang membahayakan di lokasi tersebut,” jelas Heriyanto.

Pemerintah Kota juga berkomitmen untuk memberikan dukungan kepada para korban, termasuk bantuan psikologis. “Kami akan mendampingi mereka dalam proses penyembuhan dan memberikan dukungan yang diperlukan,” ungkap Tri Adhianto.

Proses Hukum yang Diharapkan

Hingga saat ini, kepolisian belum memberikan pernyataan resmi mengenai perkembangan kasus ini. Namun, masyarakat sangat menantikan langkah hukum yang jelas agar pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya. “Kami berharap proses hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan,” kata Tri.

Keberanian para korban untuk bersuara diharapkan dapat mendorong lebih banyak korban lainnya untuk melaporkan kejadian serupa. “Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada lagi korban di masa depan,” imbuh Tri.

Kesadaran dan Edukasi Masyarakat

Kasus ini menjadi pengingat bahwa kejahatan seksual bisa terjadi di balik kedok yang tampak menolong. Media sosial diakui sebagai alat yang efektif untuk mengungkap kasus-kasus kekerasan dan ketidakadilan. “Media sosial memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aduan secara langsung,” ujar Tri.

Pentingnya menciptakan ruang aman bagi korban untuk berbicara menjadi fokus utama. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk mendukung korban, sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi masalah ini.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan terbongkarnya kasus ini, diharapkan ada peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melaporkan tindakan pelecehan. Edukasi tentang bahaya praktik pengobatan alternatif yang tidak terdaftar perlu ditingkatkan. “Kita harus lebih kritis dalam memilih layanan kesehatan dan tidak ragu untuk melaporkan tindakan mencurigakan,” tambah Heriyanto.

Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam memilih terapis dan tidak ragu untuk melaporkan tindakan mencurigakan. “Ini langkah penting untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa mendatang,” ungkap Tri.

Kesimpulan

Kasus pencabulan berkedok terapi pengobatan alternatif di Bekasi menyoroti perlunya pengawasan yang ketat terhadap praktik kesehatan. Dengan terungkapnya dugaan kejahatan ini, diharapkan pihak berwenang dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mencegah terjadinya kasus serupa di masa depan. Kesadaran masyarakat dan dukungan pemerintah menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.

Exit mobile version