Insiden Tragis yang Menimpa Pegawai BRI
Kejadian longsor yang terjadi di Kabupaten Karo pada 25 November 2024, telah menewaskan dua pegawai BRI dan melukai satu pegawai lainnya. Ketiga pegawai tersebut sedang dalam perjalanan untuk melakukan survei aset milik nasabah ketika bencana tersebut terjadi. Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak siang hari diduga menjadi faktor utama terjadinya longsor.
Huskim, rekan kerja salah satu korban, menceritakan bahwa mereka sebenarnya sudah merencanakan untuk pulang. Namun, cuaca buruk memaksa mereka untuk menunda perjalanan. “Kami tidak menyangka akan terjadi longsor, kami hanya menunggu hujan reda,” ujarnya.
Upaya Tim Evakuasi di Lokasi Longsor
Setelah longsor terjadi, tim evakuasi segera dikerahkan untuk mencari dan menyelamatkan korban. Proses pencarian berlangsung dengan cepat, namun tantangan yang dihadapi sangat besar. Material longsor yang menutupi area tersebut cukup berat dan berbahaya. Irpan, pegawai yang selamat, menceritakan bagaimana ia bisa melompat dan menyelamatkan diri saat mendengar suara gemuruh.
“Ketika saya melihat tanah mulai bergerak, saya langsung melompat. Saya tidak berpikir panjang, hanya ingin menyelamatkan diri,” ungkap Irpan ketika ditemui di rumah sakit. Dua pegawai lainnya, Rudi dan Andi, tidak seberuntung itu.
Duka yang Menghampiri Keluarga dan Rekan Kerja
Keluarga para korban merasakan duka yang mendalam. Rudi dan Andi dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan dedikasi dalam bekerja. Pihak BRI dan masyarakat sekitar sangat terkejut dan berduka atas kejadian ini. Banyak rekan kerja yang mengungkapkan rasa kehilangan melalui media sosial dan dalam pertemuan di kantor.
Pihak manajemen BRI berkomitmen untuk memberikan santunan kepada keluarga korban. Mereka juga akan memberikan dukungan psikologis untuk membantu keluarganya dalam menghadapi masa sulit ini. BRI berharap agar kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap bencana alam.
Kesadaran akan Bahaya Alam dan Langkah Mitigasi
Kejadian longsor ini menjadi alarm bagi masyarakat tentang pentingnya memahami risiko bencana alam, terutama di daerah rawan longsor. BPBD Karo mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan tindakan preventif. Mereka akan melakukan sosialisasi mengenai tanda-tanda awal terjadinya longsor dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghindari bencana.
Kepala BPBD juga menyatakan bahwa evaluasi terhadap daerah-daerah rawan longsor akan dilakukan secara berkala. Harapannya, dengan adanya peningkatan kesadaran dan mitigasi risiko, kejadian serupa tidak akan terulang di masa depan.