Berita  

Tiga Narapidana Mati Kabur dari Rutan Siak, Dua Berhasil Ditangkap

Kejadian Kaburnya Tahanan di Rutan Siak

Minggu dini hari, 20 Oktober 2025, kejadian mengejutkan terjadi di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Siak Sri Indrapura, Riau. Tiga terpidana mati kasus narkoba berhasil melarikan diri dari rutan dengan cara membobol pintu sel. Kejadian ini memicu kepanikan di kalangan petugas dan masyarakat setempat.

Menurut informasi, ketiga narapidana tersebut kabur sekitar pukul 03.00 WIB dengan melarikan diri ke arah kawasan hutan yang berada di sekitar rutan. “Benar, ada tiga tahanan yang melarikan diri. Dua di antara mereka sudah kami tangkap, sedangkan satu lagi masih dalam pencarian,” ungkap Edi, petugas Rutan Siak, saat dihubungi.

Setelah kabur, dua narapidana yang ditangkap adalah Satria Adi Putra dan Safrudis, sementara Epi Saputra masih dalam buronan. Edi menambahkan, “Kami terus mencari Epi dan berharap dia segera tertangkap.”

Identifikasi dan Pencarian Tahanan yang Masih Buron

Epi Saputra, yang masih buron, diketahui berasal dari Kabupaten Kepulauan Meranti. Petugas terakhir melihatnya mengenakan baju kaos hitam dan celana pendek. “Dia memiliki postur tubuh yang kurus dan kecil,” jelas Edi.

Pihak kepolisian dan TNI telah melakukan penyisiran di area hutan yang berbatasan langsung dengan Rutan Siak. “Kami sudah memasang sejumlah pos penjagaan di titik-titik strategis untuk mempersempit ruang gerak pelaku pelarian,” tambah Edi.

Polisi juga mengimbau masyarakat di sekitar lokasi untuk tetap waspada. “Jika ada yang melihat seseorang dengan ciri-ciri Epi, segera laporkan kepada kami,” kata seorang petugas kepolisian. Ini diharapkan dapat mempercepat penangkapan Epi.

Respon Masyarakat dan Upaya Keamanan

Masyarakat Siak sangat memperhatikan situasi ini. Seorang warga mengaku pernah melihat Epi berlari ke kawasan hutan di sebelah rumah dinas Bupati Siak. “Awalnya saya tidak tahu itu napi kabur. Namun setelah melihat foto, saya sadar wajahnya mirip orang yang kabur,” ujar warga tersebut.

Kepala Rutan Siak meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini dan berjanji untuk meningkatkan pengawasan di dalam rutan. “Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian ini tidak terulang,” jelasnya.

Pihak kepolisian juga berkomitmen untuk terus mencari Epi hingga ditangkap. “Kami tidak akan berhenti sampai semua pelaku pelarian tertangkap,” tegas seorang perwira polisi. Upaya ini diharapkan dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat.

Pentingnya Keamanan di Lembaga Pemasyarakatan

Kasus kaburnya narapidana ini menyoroti pentingnya keamanan di lembaga pemasyarakatan. Banyak pihak mulai mendesak agar pemerintah meningkatkan fasilitas dan pengamanan di rutan. “Keamanan di rutan harus menjadi prioritas utama,” ujar seorang aktivis hak asasi manusia.

Pihak Rutan Siak berencana untuk melakukan perbaikan sistem keamanan, termasuk pemasangan kamera pengawas dan peningkatan jumlah petugas keamanan. “Kami ingin memastikan semua petugas di Rutan Siak dapat menjalankan tugasnya dengan baik,” kata Edi.

Seiring dengan itu, rencana untuk melatih petugas keamanan agar lebih profesional dalam menjalankan tugas juga akan segera dilaksanakan. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengawasan di rutan,” tambah Edi.

Harapan untuk Keamanan Masa Depan

Kejadian ini seharusnya menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan aspek keamanan di lembaga pemasyarakatan. “Kami berharap kejadian ini tidak terulang dan semua pihak dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan,” tutup Edi.

Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan keamanan di Rutan Siak dan lembaga pemasyarakatan lainnya dapat terjaga dengan baik, sehingga narapidana tidak lagi bisa melarikan diri. “Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” pungkasnya.