China Tanam Microchip di Otak Manusia: Teknologi Kendali Pikiran Kini Jadi Nyata

Illustrasi China menanamkan Chip Ke Otak Manusia

China resmi menanamkan microchip ke dalam otak manusia—bukan sebagai eksperimen fiksi ilmiah, melainkan sebagai bagian dari uji coba teknologi Brain-Computer Interface (BCI) yang siap menyaingi dominasi Amerika dan Neuralink milik Elon Musk.

Langkah ini menandai babak baru dalam perlombaan teknologi bioelektronik, di mana otak manusia tak lagi hanya berpikir, tapi bisa langsung mengendalikan mesin dan perangkat digital dengan pikiran.


🧠 Pasien Pertama: Lumpuh Total, Kini Bisa Mengontrol Komputer dengan Pikiran

Pada 25 Maret 2025, seorang pria 37 tahun yang menderita kelumpuhan total (quadriplegia) akibat kecelakaan, menjadi pasien pertama di China yang menerima implan microchip di otaknya. Tiga minggu setelah operasi, hasilnya luar biasa:

“Sekarang saya dapat mengendalikan komputer hanya dengan pikiran. Rasanya seperti saya dapat bergerak sesuka hati,” ujar pasien tersebut, dikutip dari laporan CEBSIT dan Tom’s Hardware.


🧬 Cara Kerja Microchip Otak Buatan China

Implan ini dikembangkan oleh CEBSIT (Center for Excellence in Brain Science and Intelligence Technology), lembaga riset milik Chinese Academy of Sciences di Shanghai. Teknologinya menggunakan metode invasif:

  • Microchip dimasukkan melalui lubang kecil di tengkorak
  • Elektroda ultra-halus ditanamkan langsung ke jaringan otak
  • Aktivitas neuron dibaca, diubah menjadi sinyal digital
  • Sinyal tersebut diterjemahkan sebagai perintah untuk mengontrol perangkat

Hasilnya? Otak manusia jadi “remote control” digital.


🔍 Lebih Canggih dari Chip Neuralink? Ini Klaim CEBSIT

CEBSIT menyebut chip mereka lebih kecil dan fleksibel dibanding teknologi Neuralink dari Amerika:

  • Diameter: hanya 26 mm, ketebalan <6 mm
  • Luas penampang: 1/5 dari chip Neuralink
  • Fleksibilitas 100x lebih baik dibanding kompetitor
  • Nyaris tak terasa di dalam kepala pengguna
  • Risiko kerusakan jaringan otak ditekan seminimal mungkin

“Elektroda kami sangat lunak. Gaya menekuknya setara dengan interaksi antar neuron,” jelas peneliti Zhao Zhengtuo.


🦾 Dari Komputer ke Robot: Ambisi China untuk Masa Depan BCI

Target utama teknologi ini adalah pasien dengan cedera saraf tulang belakang, amputasi ganda, atau ALS. Tapi CEBSIT mengonfirmasi mereka juga mengembangkan versi lain dari chip ini untuk:

  • Mengontrol lengan robotik
  • Berinteraksi dengan agen kecerdasan buatan (AI)
  • Menjadikan otak manusia sebagai pusat kendali dunia digital

Jika berhasil, ini bisa jadi fondasi menuju simbiotik antara manusia dan mesin.


📅 Kapan Teknologi Ini Dirilis ke Publik?

CEBSIT berharap chip ini mendapat izin regulasi dari pemerintah China dan bisa diluncurkan secara komersial pada tahun 2028.
Fokus awalnya tetap sebagai perangkat medis, namun peluang pengembangannya jauh melampaui itu.


🌐 Amerika vs China: Siapa yang Kuasai Teknologi Pikiran Lebih Dulu?

Dengan keberhasilan ini, China masuk ke panggung utama persaingan neurochip global.
Amerika punya Neuralink, tapi China punya pendekatan lebih ringan, lebih murah, dan lebih fleksibel.

Sementara Elon Musk bicara tentang “jutaan orang dengan Neuralink dalam 10 tahun ke depan”,
China diam-diam bergerak dengan data, pasien nyata, dan efisiensi riset tinggi.


⚠️ Kesimpulan: Microchip di Otak Bukan Masa Depan. Ia Sudah Hadir Hari Ini

Apa artinya ini bagi umat manusia?

  • Teknologi pengendalian pikiran lewat chip bukan lagi fantasi.
  • China kini memegang kartu besar dalam pengembangan AI-biological hybrid.
  • Dunia sedang menyaksikan babak baru dari evolusi manusia: dari homo sapiens menjadi homo digitalis.

Pertanyaannya tinggal satu:

Siapa yang akan mengontrol masa depan—kita, atau mereka yang memegang teknologi microchip otak ini?