Yamaha Lexam, meskipun sudah tidak diproduksi lagi, tetap menarik untuk dianalisis. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang mengapa Lexam gagal di masa lalu, dan apa yang bisa dipelajari dari kegagalannya. Analisis ini juga dapat memberikan wawasan tentang peluang dan tantangan yang dihadapi oleh skutik retro modern saat ini.
Strengths (Kekuatan): Desain Unik dan Performa yang Cukup Handal
Yamaha Lexam memiliki beberapa kekuatan yang membedakannya dari skutik lain di pasaran. Kekuatan-kekuatan ini meliputi desain yang unik dan performa mesin yang cukup handal.
- Desain Unik yang Memadukan Elemen Klasik dan Modern: Desain Yamaha Lexam memadukan elemen klasik dan modern, menciptakan tampilan yang unik dan menarik. Desain ini dapat menarik minat konsumen yang mencari skutik yang berbeda dari yang lain.
- Performa Mesin yang Cukup Handal: Mesin 113,7cc yang digunakan pada Yamaha Lexam memberikan performa yang cukup handal untuk penggunaan sehari-hari. Mesin ini memberikan akselerasi yang responsif dan efisiensi bahan bakar yang cukup baik.
- Transmisi Otomatik yang Mudah Digunakan: Transmisi otomatik membuat Yamaha Lexam mudah digunakan, terutama dalam lalu lintas perkotaan yang padat. Pengendara tidak perlu lagi memindahkan gigi secara manual, sehingga dapat fokus pada jalan.
Weaknesses (Kelemahan): Konsep yang Kurang Jelas dan Kurangnya Fitur Unggulan
Yamaha Lexam juga memiliki beberapa kelemahan yang menghambat kesuksesannya di pasar. Kelemahan-kelemahan ini meliputi konsep yang kurang jelas dan kurangnya fitur unggulan.
- Konsep Bebek Matik yang Kurang Jelas: Konsep bebek matik yang diusung Yamaha Lexam kurang jelas bagi sebagian konsumen. Konsumen tidak yakin apakah Lexam lebih cocok disebut sebagai motor bebek atau skuter matik. Ketidakjelasan konsep ini membuat Lexam sulit dipasarkan.
- Kurangnya Fitur Unggulan yang Menarik: Yamaha Lexam tidak menawarkan fitur unggulan yang dapat menarik minat konsumen. Motor ini tidak memiliki bagasi besar seperti skuter matik, dan juga tidak memiliki keiritan bahan bakar yang lebih baik dibandingkan dengan motor bebek.
- Desain Headlamps yang Kurang Menarik: Desain headlamps Lexam yang terlalu besar dianggap kurang menarik oleh sebagian konsumen. Desain headlamps ini membuat tampilan Lexam kurang proporsional dan kurang stylish.
Opportunities (Peluang): Tren Skutik Retro dan Potensi Pasar yang Belum Tergarap
Meskipun gagal di masa lalu, Yamaha Lexam memiliki beberapa peluang untuk meraih kesuksesan di masa depan. Peluang-peluang ini meliputi tren skutik retro yang semakin meningkat dan potensi pasar yang belum tergarap.
- Tren Skutik Retro yang Semakin Meningkat: Tren skutik retro semakin meningkat di Indonesia. Hal ini memberikan peluang bagi Yamaha untuk meluncurkan kembali Lexam dengan desain yang lebih modern dan fitur yang lebih lengkap.
- Potensi Pasar yang Belum Tergarap: Pasar skutik retro di Indonesia masih belum tergarap sepenuhnya. Yamaha dapat memanfaatkan peluang ini untuk mengisi celah pasar dengan meluncurkan Lexam yang lebih baik dari sebelumnya.
- Meningkatnya Kesadaran Akan Kendaraan Ramah Lingkungan: Meningkatnya kesadaran akan kendaraan ramah lingkungan memberikan peluang bagi Yamaha untuk mengembangkan Lexam versi listrik. Lexam versi listrik dapat menarik minat konsumen yang peduli terhadap lingkungan.
Threats (Ancaman): Persaingan yang Ketat dan Perubahan Selera Konsumen
Yamaha Lexam juga menghadapi beberapa ancaman yang dapat menghambat kesuksesannya di masa depan. Ancaman-ancaman ini meliputi persaingan yang ketat dan perubahan selera konsumen.
- Persaingan yang Ketat di Pasar Skutik: Pasar skutik di Indonesia sangat kompetitif, dengan banyak merek dan model yang bersaing untuk merebut hati konsumen. Yamaha Lexam harus bersaing dengan skutik-skutik lain yang lebih populer dan memiliki fitur yang lebih menarik.
- Perubahan Selera Konsumen: Selera konsumen terus berubah dari waktu ke waktu. Yamaha perlu terus memantau tren pasar dan menyesuaikan produknya dengan selera konsumen yang berubah.
- Regulasi Pemerintah yang Berubah: Regulasi pemerintah yang berubah dapat mempengaruhi penjualan Yamaha Lexam. Misalnya, regulasi tentang emisi gas buang dapat memaksa Yamaha untuk mengembangkan mesin yang lebih ramah lingkungan.
Kesimpulan: Yamaha Lexam Membutuhkan Inovasi dan Strategi Pemasaran yang Tepat untuk Meraih Kesuksesan
Yamaha Lexam memiliki potensi untuk meraih kesuksesan di pasar Indonesia, namun membutuhkan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat. Yamaha perlu memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, memanfaatkan peluang yang ada, dan menghadapi ancaman yang ada. Dengan inovasi dan strategi pemasaran yang tepat, Yamaha Lexam dapat menjadi skutik retro yang sukses di pasar Indonesia.











