Dalam tradisi masyarakat Hindu di Bali, banten atau sesajen merupakan komponen penting dalam setiap upacara adat. Setiap komponen yang menyusun banten memiliki makna simbolik yang mendalam.
Salah satu komponen penting dalam banten adalah bunga-bungaan. Bunga-bungaan seperti bunga kantil, cempaka, dan kanthil memiliki arti sebagai simbol keindahan, kesucian, dan kebijaksanaan. Sementara itu, daun-daunan seperti daun kelapa, daun pisang, dan daun pandan melambangkan kesuburan, kesejahteraan, dan kesederhanaan.
Selain itu, banten juga menggunakan buah-buahan sebagai komponen. Buah-buahan seperti pisang, kelapa, dan jeruk memiliki makna sebagai simbol kemakmuran, kesuburan, dan keberkahan. Sementara itu, bahan-bahan lain seperti beras, telur, dan garam melambangkan kesucian, kehidupan, dan kebersihan.
Penyusunan komponen-komponen banten juga memiliki makna tertentu. Misalnya, susunan banten yang berbentuk gunung melambangkan hubungan antara manusia, alam, dan Tuhan Yang Maha Esa. Sementara itu, banten yang disusun secara simetris menggambarkan keseimbangan dan harmoni.
Melalui banten, masyarakat Bali berusaha mencapai keselarasan antara dunia spiritual dan dunia fisik. Setiap komponen yang menyusun banten memiliki makna simbolik yang mendalam, yang merefleksikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan masyarakat Hindu di Bali.