Medan – Dalam sebuah insiden yang menggemparkan, seorang anggota TNI berinisial Marsono (48) menjadi korban pembegalan di sekitar Kodam I/Bukit Barisan, Kota Medan. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 26 September 2024, sekitar pukul 04.45 WIB, saat Marsono dalam perjalanan pulang setelah menjalankan tugasnya.
Kapolsek Sunggal, Kompol Bambang G Hutabarat, menjelaskan bahwa saat itu Marsono melintasi Jalan Gatot Subroto. Tiba-tiba, ia dihadang oleh sekelompok orang yang menggunakan senjata tajam. “Korban dipepet oleh para pelaku yang datang dengan beberapa sepeda motor. Mereka langsung menendang motor Marsono hingga terjatuh, dan saat melihat senjata tajam yang mereka bawa, Marsono memilih untuk melarikan diri,” ungkapnya dalam konferensi pers.
Setelah insiden tersebut, Marsono segera melapor kepada pihak kepolisian. Tim dari Polsek Sunggal langsung bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan. Dalam waktu singkat, mereka berhasil menangkap tiga pelaku yang ternyata masih di bawah umur. “Dari total empat pelaku, tiga orang di antaranya adalah anak di bawah umur. Kami terus melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku lainnya,” kata Bambang.
Pada 1 Desember 2024, polisi berhasil menangkap Arkan alias Atok (18), yang diduga sebagai otak dari kelompok pembegal tersebut. “Atok adalah pemimpin kelompok ini. Dia terlibat dalam sembilan aksi pembegalan di wilayah hukum kami,” tambah Kapolsek.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa kelompok yang dipimpin Atok menggunakan modus yang sama dalam setiap aksinya, yaitu mengancam korban dengan senjata tajam dan merebut sepeda motor. “Kami menemukan sembilan lokasi kejadian yang dilakukan oleh kelompok ini. Ini sangat meresahkan masyarakat,” tegasnya.
Kejadian ini mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyak yang mengungkapkan keprihatinan dan meminta pihak kepolisian untuk meningkatkan pengawasan di area tersebut. “Seharusnya, dengan keberadaan Kodam, keamanan di sekitar sini lebih terjamin. Kami berharap ada langkah nyata untuk mengatasi masalah ini,” ujar salah satu warga yang tinggal di dekat lokasi kejadian.
Polisi berjanji akan terus meningkatkan patroli dan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku kriminal. “Kami akan memburu dua pelaku lainnya yang masih buron. Identitas mereka sudah kami ketahui, dan kami akan segera menangkap mereka,” ungkap Kapolsek.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan masyarakat, terutama saat beraktivitas di malam hari. Diharapkan, dengan penangkapan para pelaku, masyarakat bisa merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalani kehidupan sehari-hari.