Praktik Ilegal di Jakarta
Jakarta, 25 Desember 2025 – Polda Metro Jaya berhasil membongkar jaringan pengoplosan gas elpiji ilegal yang meresahkan masyarakat Jakarta Timur dan Depok. Praktik ini menghadirkan risiko serius bagi warga, karena gas bersubsidi dari tabung 3 kilogram dialihkan ke tabung berukuran 12 dan 50 kilogram untuk dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
Konferensi pers yang dilakukan oleh Kombes Pol. Edy Suranta Sitepu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, mengungkapkan modus operandi para pelaku. Mereka mengakuisisi tabung gas bersubsidi dari warung dan pangkalan gas dengan harga Rp 18-20 ribu per tabung, lalu melakukan pengoplosan untuk mendapatkan keuntungan.
“Praktik ini sangat berbahaya tidak hanya untuk yang melakukan, tetapi juga untuk masyarakat di sekitar lokasi pengoplosan,” ujar Edy. Hal ini karena jika terjadi kesalahan saat proses pengalihan gas, kemungkinan terjadinya ledakan sangat tinggi.
Lokasi Pengoplosan yang Dikenal
Investigasi mengungkap bahwa pengoplosan terjadi di dua lokasi spesifik, yaitu Jalan Raya Kayu Tinggi di Kelurahan Cakung dan Jalan Edi Santoso Nomor 89 di Kelurahan Ratu Raya, Kecamatan Cipayung, Depok. Di kedua lokasi ini, para pelaku melakukan pengalihan gas dengan sangat berisiko.
“Pelaku menggunakan tabung gas 3 kg dalam posisi terbalik untuk mengalirkan gas ke tabung yang lebih besar. Ini adalah cara yang berbahaya,” ungkap Edy. Selain berpotensi menimbulkan ledakan, cara ini juga dapat menyebabkan kebocoran gas yang membahayakan kesehatan.
Para tersangka menggunakan es batu di sekitar tabung untuk menjaga suhu agar tetap dingin, namun ini tidak menjamin keamanan dari kemungkinan ledakan. Dengan suhu yang meningkat, terjadi potensi risiko yang jauh lebih besar bagi keselamatan.
Penangkapan dan Tindakan Hukum Terhadap Tersangka
Pihak kepolisian telah menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus ini, yaitu PBS, SH, dan JH. Mereka dijerat dengan Pasal 40 angka 9 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang berkaitan dengan pengaturan minyak dan gas bumi.
“Praktik ini sudah terjadi selama 18 bulan dan merugikan masyarakat. Kami tidak akan membiarkan hal ini terus berlanjut,” tegas Edy dalam pernyataan resminya. Pengoplosan ini sangat merugikan negara dan masyarakat, karena secara tidak langsung mempengaruhi stabilitas harga gas di pasaran.
Polisi akan terus menyelidiki kasus ini dan mencari kemungkinan adanya kelompok lain yang juga terlibat dalam aktivitas ilegal ini. Penegakan hukum menjadi sangat penting untuk mencegah terulangnya praktik semacam ini di masa depan.
Ancaman Ledakan yang Mengkhawatirkan
Selain tindakan ilegal, pengoplosan gas elpiji ini juga membawa risiko besar. Jika terjadi ledakan, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh pelaku, tetapi juga oleh masyarakat di sekitar lokasi pengoplosan. Edy menjelaskan bahwa setiap ledakan gas bisa menghancurkan bangunan dan melukai banyak orang.
“Risiko lain adalah gas yang bocor bisa berbahaya bagi kesehatan pernapasan. Kami sangat meminta masyarakat untuk waspada dan melapor jika melihat aktivitas mencurigakan,” tambahnya. Kecelakaan akibat pengoplosan gas tidak bisa dianggap sepele, dan sosialisasi mengenai bahaya ini sangat penting untuk dilakukan.
Kepolisian menyarankan agar masyarakat selalu membeli gas elpiji dari pangkalan resmi. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko yang mengancam keselamatan semua pihak.
Tanggapan dari Pertamina
Pertamina juga memberikan respon terhadap praktik pengoplosan ini. Muhammad Ivan, Sales Area Manager Jabode Retail Pertamina Patra Niaga, mengatakan bahwa tindakan pengoplosan gas merupakan pelanggaran hukum serius. Ia menyatakan dukungannya terhadap penegakan hukum yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya.
“Pengoplosan gas bersubsidi jelas merugikan masyarakat dan negara. Kami selalu berupaya untuk mendistribusikan gas elpiji bersubsidi dengan tepat,” ungkap Ivan. Pertamina juga menekankan pentingnya menyalurkan gas elpiji kepada masyarakat yang berhak, sehingga tidak ada pihak yang diuntungkan oleh praktik ilegal ini.
Ivan menambahkan bahwa Pertamina berencana untuk memperkuat pengawasan dalam distribusi gas elpiji. Kerja sama antara Pertamina dan kepolisian diharapkan bisa mengurangi jumlah titik pengoplosan di masa mendatang.
Peningkatan Pengawasan dan Kerjasama
Dengan adanya temuan ini, Polda Metro Jaya bertekad untuk meningkatkan pengawasan terhadap distribusi gas elpiji di wilayah Jakarta. Patroli rutin akan dilakukan di lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat pengoplosan. “Kami akan lebih aktif memantau dan melakukan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang berpotensi membahayakan masyarakat,” jelas Edy.
Kerja sama menjadi kunci dalam penanganan masalah ini. Pihak kepolisian dan Pertamina akan bekerja sama dalam memantau distribusi dan mengedukasi masyarakat tentang potensi bahaya penggunaan gas elpiji yang tidak sesuai.
“Partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam hal ini. Jika mereka melihat aktivitas mencurigakan, sebaiknya segera melapor kepada kami agar kami dapat segera bertindak,” ucap Edy, mengajak masyarakat untuk terlibat lebih aktif dalam menjaga keselamatan lingkungan.
Edukasi Masyarakat untuk Keamanan
Edukasi mengenai penggunaan gas elpiji yang aman sangat penting untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa mendatang. Kepolisian akan menggandeng Pertamina dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang cara menggunakan gas elpiji dengan aman serta mengenali ciri-ciri tabung gas yang sah.
“Masyarakat perlu teredukasi agar paham mengenai risiko penggunaan gas yang tidak berstandar. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” jelas Edy. Edukasi yang diberikan diharapkan dapat mengurangi praktik pengoplosan gas dan meningkatkan kesadaran akan bahaya pengunaan gas elpiji yang diolok secara ilegal.
Selain itu, sosialisasi akan difokuskan pada mengingatkan masyarakat untuk membeli gas elpiji hanya dari distributor resmi dan terpercaya. Dengan langkah ini, para pelaku pengoplosan tidak memiliki kesempatan untuk beroperasi.
Penutup: Kesadaran Bersama untuk Keamanan Publik
Kasus pengoplosan gas elpiji ini merupakan pengingat penting tentang bahaya yang dibawa oleh praktik ilegal. Penegakan hukum yang tegas dari Polda Metro Jaya menunjukkan bahwa tindakan semacam ini tidak akan dibiarkan. Kerjasama antara masyarakat, pihak kepolisian, dan Pertamina sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dan adanya penegakan hukum yang konsisten, diharapkan praktik pengoplosan gas elpiji dapat diminimalkan. Kita harus bersama-sama menjaga lingkungan yang lebih aman dan menghindari potensi bahaya akibat tindakan ilegal yang merugikan.
Semoga dengan langkah-langkah ini, masyarakat dapat lebih terlindungi dan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
