Berita  

Penyidikan Kasus Pembunuhan Brigadir Esco: Empat Tersangka Baru Diketahui

Kronologi Kejadian

Kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely menjadi sorotan setelah kepolisian menetapkan empat tersangka baru. Kejadian tragis ini terjadi di Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Brigadir Esco ditemukan tewas pada 29 September 2025, dengan kondisi yang sangat mengenaskan, leher terjerat tali yang diikatkan pada sebuah pohon kecil di kebun belakang rumahnya.

Kematian Esco yang begitu mendadak dan brutal mengguncang masyarakat setempat. Berita tentang penemuan jenazahnya dengan cara yang tragis membuat banyak orang bertanya-tanya mengenai latar belakang dan kemungkinan motif di balik kejadian ini. Dengan penetapan empat tersangka baru, harapan untuk menemukan kejelasan dalam kasus ini semakin terbuka.

Penetapan Empat Tersangka Baru

Dalam konferensi pers yang digelar pada 16 Oktober 2025, Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, mengungkapkan bahwa keempat tersangka baru ini adalah anggota keluarga dari Brigadir Rizka Sintiani, yang merupakan istri almarhum. Tersangka berinisial SA, PA, DR, dan NU ini ditetapkan berdasarkan hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan tim kepolisian.

“Penetapan ini adalah hasil dari gelar perkara yang kami laksanakan pada 15 Oktober 2025,” ungkap AKP Lalu. Proses penyidikan yang intensif dilakukan untuk mengungkap lebih jauh mengenai peran masing-masing tersangka dalam tragedi ini.

Identitas dan Peran Tersangka

Meskipun pihak kepolisian tidak mengungkap secara rinci identitas dan peran masing-masing tersangka, jelas bahwa keterlibatan mereka menambah kompleksitas kasus ini. Keluarga dari Brigadir Rizka menjadi sorotan utama, dan penyidik berupaya untuk memahami hubungan mereka dengan almarhum serta kemungkinan adanya konflik internal yang dapat memicu tragedi ini.

Pihak kepolisian terus menggali informasi mengenai peran dan keterlibatan masing-masing tersangka. Apakah mereka berkolusi dalam tindakan pembunuhan atau memiliki peran lain yang lebih kompleks masih menjadi fokus penyidikan.

Rekonstruksi Kejadian yang Menggugah Kecurigaan

Proses rekonstruksi kejadian di rumah almarhum pada 29 September merupakan langkah penting dalam penyidikan ini. Dalam rekonstruksi tersebut, Brigadir Rizka menolak untuk melanjutkan adegan saat jenazah suaminya dipindahkan dari kamar belakang menuju kebun belakang. Penolakan ini menimbulkan kecurigaan di antara penyidik dan masyarakat.

Rekonstruksi ini juga melibatkan saksi-saksi yang memberikan keterangan mengenai peristiwa yang terjadi sebelum dan sesudah kematian Brigadir Esco. Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam mengungkap fakta-fakta baru mengenai kejadian tersebut.

Penemuan Jenazah dan Dampaknya

Penemuan jenazah Brigadir Esco dalam keadaan mengenaskan membuat masyarakat terkejut dan cemas. Banyak yang merasa khawatir tentang keamanan di lingkungan mereka setelah kejadian ini. Penemuan tersebut juga menarik perhatian media dan publik, yang berharap agar pihak kepolisian dapat segera mengungkap pelaku di balik pembunuhan ini.

Keluarga almarhum merasa sangat kehilangan dan berharap agar keadilan dapat ditegakkan. Mereka ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan siapa yang bertanggung jawab atas kematian Brigadir Esco. “Kami hanya ingin keadilan,” ungkap salah satu anggota keluarga dengan nada penuh harap.

Proses Penyidikan yang Intensif

Kepolisian berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan serius. Tim penyidik yang terdiri dari para profesional berpengalaman ditugaskan untuk memastikan bahwa semua aspek dari kasus ini diteliti secara mendalam. “Kami akan mengungkap semua fakta yang ada dan membawa pelaku ke pengadilan,” tegas AKP Lalu.

Pihak kepolisian juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh spekulasi yang beredar di media. Proses penyidikan yang akurat dan transparan menjadi prioritas utama untuk meredakan keresahan publik.

Motif di Balik Pembunuhan

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai motif di balik pembunuhan Brigadir Esco. Namun, beredar spekulasi mengenai kemungkinan adanya konflik internal dalam keluarga yang bisa menjadi pemicu terjadinya tragedi ini. Pihak kepolisian berusaha untuk menggali lebih dalam informasi mengenai latar belakang kejadian ini.

Penyidik berharap dapat menemukan bukti yang dapat menjelaskan motif di balik tindakan kejam tersebut. “Kami akan terus menyelidiki dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujar AKP Lalu.

Harapan untuk Keadilan

Dengan penetapan tersangka baru, harapan untuk mendapatkan keadilan bagi Brigadir Esco semakin terbuka. Keluarga almarhum dan masyarakat berharap agar pihak kepolisian dapat bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan kasus ini. “Kami percaya pada proses hukum dan berharap pelaku dapat diadili,” kata salah satu anggota keluarga dengan tegas.

Masyarakat juga berharap bahwa kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak agar lebih waspada terhadap potensi konflik yang bisa berujung pada tindakan kekerasan. Penting bagi semua orang untuk menjaga keamanan dan ketenteraman dalam kehidupan sehari-hari.

Komitmen Pihak Kepolisian

Pihak kepolisian berjanji untuk terus transparan dalam penyidikan kasus ini. Mereka akan memberikan informasi terbaru kepada publik agar tidak ada kesalahpahaman yang terjadi. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait dan memastikan bahwa kasus ini ditangani dengan baik,” tegas AKP Lalu.

Dengan adanya komitmen yang kuat dari pihak kepolisian, diharapkan masyarakat dapat merasa lebih tenang dan percaya pada proses hukum yang sedang berjalan. Keadilan bagi Brigadir Esco adalah prioritas utama.

Kesimpulan

Kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely menunjukkan kompleksitas yang tinggi, terutama dengan terungkapnya empat tersangka baru yang merupakan keluarga dari istri korban. Proses penyidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat memberikan kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Masyarakat menunggu dengan penuh harapan agar kepolisian dapat mengungkap semua fakta dan merekonstruksi kejadian dengan baik.

Semoga kasus ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk lebih waspada dan menjaga hubungan baik di dalam keluarga. Keadilan harus ditegakkan, dan semua pelaku harus bertanggung jawab atas tindakan mereka.