Gelombang Aspirasi Rakyat di Era Digital
Indonesia sedang memasuki babak baru dalam dinamika gerakan sipil. Setelah aksi besar pada 28–30 Agustus 2025, dunia maya dipenuhi kampanye bertajuk 17+8 Tuntutan Rakyat. Poster berwarna pink dan hijau membanjiri Instagram dan X, sementara ribuan pengguna media sosial mengganti foto profil mereka dengan kombinasi dua warna ini. Fenomena ini menunjukkan bahwa perjuangan rakyat kini tidak hanya dilakukan di jalanan, tetapi juga melalui simbol visual di ranah digital.
Gerakan ini muncul sebagai respons terhadap kebijakan yang kontroversial, seperti kenaikan tunjangan DPR, serta penanganan aksi massa yang dinilai represif. Para kreator konten dan influencer, di antaranya Andovi da Lopez, Jerome Polin, Salsa Erwina, Fathia Izzati, dan Andhyta Utami, ikut mendorong penyebaran kampanye ini, membuatnya cepat viral.
Struktur 17+8 Tuntutan Rakyat
Nama 17+8 merujuk pada 17 tuntutan jangka pendek dan 8 tuntutan jangka panjang.
17 Tuntutan Jangka Pendek
- Tarik TNI dari pengamanan sipil dan hentikan kriminalisasi demonstran.
- Bentuk tim investigasi independen atas kematian Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban lainnya.
- Bekukan kenaikan gaji serta tunjangan DPR, batalkan fasilitas pensiun seumur hidup.
- Publikasikan anggaran DPR secara transparan.
- Badan Kehormatan DPR bekerja sama dengan KPK untuk mengusut kepemilikan aset mencurigakan.
- Partai politik menindak kader yang bertindak tidak etis.
- Partai politik menunjukkan keberpihakan pada rakyat di masa krisis.
- Kader DPR aktif berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
- Polisi segera membebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
- Hentikan kekerasan aparat, jalankan prosedur standar pengendalian massa.
- Adili aparat dan komandan yang melakukan pelanggaran HAM.
- Pastikan TNI kembali ke barak.
- Tegakkan disiplin internal agar TNI tidak mengambil alih tugas Polri.
- Sampaikan pernyataan resmi bahwa TNI tidak akan memasuki ruang sipil dalam krisis demokrasi.
- Pastikan upah layak bagi tenaga kesehatan, guru, buruh, dan ojek online.
- Ambil langkah darurat mencegah PHK massal dan lindungi pekerja kontrak.
- Lakukan dialog dengan serikat buruh mengenai upah minimum, kontrak kerja, dan outsourcing.
8 Tuntutan Jangka Panjang
- Reformasi menyeluruh di DPR dengan audit independen dan penghapusan fasilitas istimewa.
- Reformasi partai politik serta kewajiban membuka laporan keuangan publik.
- Rancang sistem perpajakan yang lebih adil.
- Sahkan RUU Penyitaan Aset Koruptor.
- Perkuat independensi KPK serta perketat hukuman bagi koruptor.
- Reformasi kepolisian agar profesional dan humanis.
- Pastikan TNI tetap berada di barak tanpa pengecualian.
- Evaluasi kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan secara menyeluruh.
Daftar ini menegaskan bahwa gerakan bukan sekadar spontanitas, melainkan rangkuman aspirasi rakyat yang terukur dan terstruktur.
Makna Simbolik Pink dan Hijau
Dua warna ini dipilih bukan secara kebetulan.
- Pink secara umum identik dengan kelembutan, kasih sayang, dan empati. Dalam konteks demonstrasi, pink berubah makna menjadi keberanian yang humanis. Sosok ibu berhijab pink yang berdiri di garis depan aksi 28 Agustus menjadi ikon yang disebut warganet sebagai Brave Pink. Ia menggambarkan kekuatan moral yang lahir dari cinta, bukan amarah.
- Hijau dikenal sebagai warna harapan, keseimbangan, dan kehidupan baru. Tragedi Affan Kurniawan yang mengenakan jaket hijau saat tewas di tengah aksi menjadikan hijau simbol pengorbanan. Warganet kemudian menamainya Hero Green, tanda bahwa setiap perjuangan memiliki harga yang harus dibayar, namun juga harus melahirkan perubahan positif.
Kombinasi pink dan hijau menyampaikan pesan kuat. Pink menghadirkan emosi, hijau memberikan arah rasional. Bersama, keduanya menjadi identitas visual gerakan yang viral di media sosial.
Dampak Sosial dan Politik
Gerakan 17+8 memperlihatkan bagaimana simbol sederhana dapat memperkuat solidaritas. Mengganti foto profil mungkin terlihat kecil, tetapi jika dilakukan oleh jutaan orang, dampaknya sangat besar. Simbol visual menjadi cara baru rakyat menyuarakan ketidakpuasan, terutama di kalangan generasi muda yang aktif di dunia digital.
Dari sisi politik, tuntutan ini menekan pemerintah untuk segera mengambil langkah nyata. 17 tuntutan jangka pendek adalah desakan yang harus segera direspons agar ketegangan tidak semakin memuncak. Sementara 8 tuntutan jangka panjang menjadi pengingat bahwa rakyat menginginkan reformasi mendalam, bukan sekadar perbaikan kosmetik.
Jika pemerintah gagal merespons, risiko eskalasi protes terbuka lebar. Sebaliknya, jika ada langkah konkrit, 17+8 dapat menjadi momentum membangun kepercayaan kembali antara rakyat dan penguasa.
Penutup
17+8 Tuntutan Rakyat bukan hanya daftar aspirasi, tetapi juga simbol persatuan di tengah krisis politik. Warna pink menghadirkan keberanian yang penuh empati, hijau membawa harapan untuk masa depan yang lebih adil. Dari jalanan hingga dunia maya, kombinasi keduanya menjadi bahasa solidaritas yang menggema.
Kampanye ini membuktikan bahwa perjuangan rakyat bisa hadir dalam bentuk kreatif, visual, dan mudah dipahami. Di era digital, warna dapat berbicara lebih lantang daripada orasi, dan pink hijau kini telah menjadi wajah baru perlawanan rakyat Indonesia.











