Mengenal Dea Permata Karisma
Dea Permata Karisma, perempuan berusia 27 tahun, dikenal sebagai sosok yang penuh kasih dan perhatian kepada keluarganya. Sebagai anak kedua dari lima bersaudara, Dea selalu berusaha memberikan dukungan kepada adik-adiknya. “Teteh Dea itu baik hati, selalu mengajak kami makan jajan dan sangat sayang sama keluarga,” ungkap Rafi Karisma, adik Dea, yang kini merasakan duka mendalam setelah kehilangan sosok kakaknya.
Dea adalah orang yang ramah dan dekat dengan tetangga. “Dia suka bergaul dengan semua orang. Saya tidak pernah mendengar dia memiliki masalah dengan siapapun,” kata Salbiah, tetangga Dea, yang merasa sangat terkejut dengan berita kematian yang tiba-tiba ini. Kematian Dea adalah pukulan berat bagi semua yang mengenalnya.
Tragedi yang Menghentak
Pada tanggal 14 Agustus 2025, Dea ditemukan tewas di rumahnya, dan pelaku dari kejahatan ini adalah orang yang seharusnya dipercaya, yaitu Ade Mulyana, asisten rumah tangga yang telah bekerja untuk keluarga Dea. “Kami tidak menyangka bahwa orang yang tinggal bersama kami bisa melakukan tindakan kejam seperti ini,” kata Fery Riyana, suami Dea, yang merasa hancur oleh tragedi ini.
Fery menceritakan bahwa Ade sudah menjadi bagian dari keluarga mereka selama bertahun-tahun. “Saya mengenal Ade sejak lama. Dia sering membantu Dea di rumah, dan saya menganggapnya sebagai bagian dari keluarga,” ujarnya. Namun, semua kepercayaan itu hancur ketika tragedi ini terjadi.
Detik-detik Sebelum Kematian
Kematian Dea tidak hanya mengejutkan keluarganya, tetapi juga seluruh lingkungan sekitar. “Kami terakhir bertemu pada Sabtu, 9 Agustus, saat berkumpul di rumah. Semua tampak baik-baik saja,” kenang Rafi dengan air mata. Penemuan mayat Dea menjadi berita yang mengejutkan bagi semua orang.
“Dea adalah sosok yang selalu membawa kebahagiaan. Kami sangat terpukul dengan kepergiannya,” ungkap Salbiah. Keluarga Dea merasa sangat kehilangan, terutama karena Dea adalah sosok yang selalu memberikan kebahagiaan dan dukungan kepada mereka.
Pengakuan Pelaku dan Motif Pembunuhan
Ade Mulyana, pelaku pembunuhan, berhasil ditangkap di lokasi kejadian. “Pelaku tidak melarikan diri; dia ada di tempat kejadian dan langsung diamankan oleh polisi,” kata AKP Enjang Sukandi, Kasi Humas Polres Purwakarta. Namun, motif di balik tindakan kejam ini masih menjadi tanda tanya.
Fery mengungkapkan bahwa dia tidak mengetahui alasan di balik tindakan pelaku. “Jika dia memiliki perasaan tertentu terhadap istri saya, kenapa tidak saya yang dibunuh?” ujarnya dengan nada penuh keheranan. Keluarga berharap agar polisi bisa segera mengungkap motif sebenarnya dari tindakan kejam ini.
Tanggapan Masyarakat dan Lingkungan Sekitar
Kematian Dea membuat banyak warga di sekitar Purwakarta terkejut dan berduka. “Kami tidak menyangka tragedi seperti ini bisa terjadi di lingkungan kami. Dea adalah sosok yang baik, dicintai banyak orang,” ungkap seorang tetangga yang merasa kehilangan. Kejadian ini membuat masyarakat lebih waspada terhadap orang-orang di sekitar mereka.
Masyarakat berharap agar kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih memperhatikan lingkungan sekitar. “Kita harus lebih berhati-hati dan menjaga satu sama lain. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang di masa depan,” tambahnya.
Proses Hukum yang Ditempuh
Setelah penangkapan pelaku, pihak kepolisian segera melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. “Kami akan memastikan semua fakta terungkap dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya,” kata AKP Enjang. Proses hukum diharapkan berjalan transparan dan cepat agar keluarga Dea bisa mendapatkan jawaban yang mereka cari.
Polisi juga menyelidiki apakah ada faktor lain yang mempengaruhi tindakan pelaku. “Kami akan menggali lebih dalam untuk mengetahui alasan di balik tindakan kejam ini,” pungkasnya.
Pelajaran dari Tragedi Ini
Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam memilih orang-orang yang kita percayai. “Kita tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan. Penting bagi kita untuk tetap waspada,” kata seorang pengamat sosial.
Keluarga Dea berharap agar semua orang dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini. “Semoga tidak ada lagi keluarga yang mengalami kehilangan seperti kami. Kami ingin masyarakat lebih peduli dan saling menjaga,” ujar Rafi.
Penutup
Kematian Dea Purwakarta adalah sebuah tragedi yang menyentuh hati. Sosok yang penuh kasih ini harus pergi dengan cara yang sangat menyakitkan. Keluarga, teman, dan masyarakat kehilangan seorang anggota yang dicintai. Dalam masa duka ini, kita semua diingatkan untuk lebih saling menjaga dan memperhatikan satu sama lain.
Semoga keadilan segera terwujud dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. Keluarga Dea berhak untuk mendapatkan jawaban dan keadilan atas kehilangan yang mereka alami. Mari kita bersama-sama berdoa untuk arwah Dea dan berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa depan.











