Film Animasi “Merah Putih One For All” Panen Kritik dan Memicu Perdebatan Publik

Merah Putih One For All yang menuai banyak Reaksi

Jakarta, 10 Agustus 2025 – Menjelang perayaan HUT RI ke 80, film animasi nasional Merah Putih One For All menjadi pusat perbincangan hangat di dunia maya. Trailer yang dirilis pada 8 Agustus 2025 langsung mendapat reaksi keras dari netizen. Kritik terutama mengarah pada kualitas visual yang dianggap tidak pantas untuk layar lebar dan terasa terburu buru Instagram+15suara.com+15Pontianak Post+15.

Tema dan Alur Cerita

Film ini mengisahkan tentang sekumpulan anak dari berbagai latar budaya seperti Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa. Mereka membentuk kelompok Tim Merah Putih dengan tugas penting menemukan kembali bendera pusaka yang hilang tiga hari sebelum upacara kemerdekaan. Jalan cerita mereka menembus sungai deras, hutan lebat, hingga menghadapi badai, sebagai simbol perjuangan persatuan dan semangat kebangsaan Pontianak Post+2suara.com+2.

Produksi yang Kilat dan Anggaran Besar

Menurut laporan, produksi film ini hanya berlangsung dalam waktu kurang dari dua bulan. Trailer dirilis 8 Agustus dan film ini dijadwalkan tayang serentak mulai 14 Agustus 2025 suara.com+4Pontianak Post+4suara.com+4. Biaya produksinya dilaporkan mencapai Rp 6,7 miliar, bahkan beberapa sumber menyebut mendekati Rp 6,8 miliar suara.commediapakuan.pikiran-rakyat.com.

Kontroversi Visual dan Kritik Netizen

Netizen mengkritik keras kualitas animasi. Mereka menyebut visualnya kaku dan tampak seperti aset template. Beberapa bahkan menuduh penggunaan aset siap pakai dari layanan seperti Reallusion Facebook+12suara.com+12Pontianak Post+12. Komentar pedas di media sosial menyorot kenyataan bahwa dengan dana besar semacam itu, hasil visual terasa jauh di bawah ekspektasi.

Rumah Produksi dan Kejelasan Identitas

Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo, namun informasi tentang struktur dan portofolio perusahaan ini sulit ditemukan. Situs resmi mereka justru menampilkan indikator error seperti 403 Forbidden atau 404 Not Found Detik+3suara.com+3Instagram+3. Situasi ini menimbulkan persepsi bahwa ada masalah transparansi di balik layar.

Pihak Produksi Menjawab Kritik

Produser Toto Soegriwo merespons kritik secara ringan di media sosial dengan mengatakan bahwa “komentator lebih pandai dari pemain” dan menyarankan untuk tetap tersenyum Instagram+2Kaltim Post – Berita Kalimantan Timur+2. Pihak produksi juga menegaskan bahwa tidak ada dana pemerintah yang digunakan untuk proyek ini dan publik diminta menilai karya secara utuh saat tayang di bioskop Pontianak Post.

Momentum Rilis dan Harga Tiket Istimewa

Film ini tayang 14 Agustus 2025, tepat menjelang momen kemerdekaan. Beberapa bioskop bahkan menawarkan tiket diskon harga spesial yakni Rp 17 ribu untuk penayangan pada tanggal 17 Agustus YouTube+5Pontianak Post+5Instagram+5.


Ringkasan dalam Tabel

AspekDetail
TemaPetualangan delapan anak untuk menemukan bendera pusaka
ProduksiDilakukan cepat, trailer 8 Agustus, tayang 14 Agustus
BudgetRp 6,7 miliar hingga Rp 6,8 miliar
Kualitas VisualKritik karena terlihat kaku, terburu buru, dan tampak menggunakan aset template
Rumah ProduksiPerfiki Kreasindo; informasi publik minim, situs sering error
Tanggapan ProduserRespon santai dan meminta publik menilai film utuh
Peluncuran & TiketTayang 14 Agustus; tiket istimewa Rp 17 ribu untuk 17 Agustus

Secara keseluruhan, Merah Putih One For All punya premis nasionalis yang menarik dan momen rilis penuh potensi. Namun eksekusi dan keterbukaan publik menjadi titik kritik utama. Publik sekarang menanti apakah film ini mampu menjawab kontroversi saat benar benar tayang nanti.

Exit mobile version