Pernah lihat postingan yang nulis:
“Exsaid + Exsaid = Langgeng”?
Atau ada teman kamu yang tiba-tiba update story:
“Aku exsaid banget hari ini!”
Terus kamu bengong…
“Exsaid tuh apa sih? Typo kah? Atau istilah baru yang gue kudet banget sampe gak ngerti?”
Tenang. Kamu bukan satu-satunya. Istilah “exsaid” memang sempat bikin banyak orang bingung. Tapi justru di situlah keunikannya: salah ketik yang sengaja dibiarkan, lalu jadi gaya bahasa baru.
Arti “Exsaid” yang Sebenarnya
Secara sederhana, exsaid adalah pelesetan dari kata “excited”.
Ya, asalnya dari typo. Tapi karena banyak yang merasa lucu, relatable, dan malah terasa lebih ekspresif, kata ini akhirnya diserap jadi bahasa gaul kekinian.
Kalau excited artinya senang, antusias, bersemangat—maka exsaid punya arti yang sama, tapi dibumbui gaya digital kekinian. Agak nyeleneh, tapi hangat. Kayak kamu lagi girang tapi malu-malu. Atau kayak perasaan kamu pas balasan chat dia akhirnya muncul.
Kenapa “Exsaid” Jadi Viral?
- Salah Tapi Relate
Netizen suka hal-hal absurd tapi lucu. Exsaid jadi semacam simbol perasaan senang yang terlalu cepat ditik hingga jadi typo. Dan ternyata, itu relate banget. - Kesan Romantis Gak Formal
Bilang “I’m excited to see you” itu biasa. Tapi kalau bilang “I’m so exsaid ketemu kamu!” kesannya lebih personal dan manis. Kayak kamu beneran seneng, tapi juga gugup. - Jadi Template Unggahan Cinta
Format “Exsaid + Exsaid = Langgeng” dipakai banyak pasangan muda buat nunjukin chemistry mereka. Maknanya: kalau dua-duanya sama-sama excited satu sama lain, berarti kemungkinan langgeng makin besar.
Contoh Penggunaan “Exsaid” di Medsos
- “Exsaid banget nunggu Sabtu. Finally ketemu kamu lagi 🥹”
- “Dikit-dikit exsaid, padahal dianya cuek 😩”
- “Aku exsaid tiap kamu chat duluan…”
- “Exsaid karena janjian makan bubur, tapi jadi inget kenangan.”
- “Jangan-jangan aku exsaid sendirian?” 😶🌫️
Kata ini dipakai bukan hanya buat nunjukin antusiasme, tapi juga buat mengungkap perasaan yang belum tentu berani diucap langsung. Low-key feelings in digital form.
“Exsaid” dan Budaya Digital
Ini bukan pertama kalinya typo berubah jadi tren. Tapi exsaid menunjukkan bagaimana emosi digital butuh wadah yang lebih spontan, tidak kaku, dan bisa nyambung ke banyak hati.
Netizen hari ini tidak cuma ingin menyampaikan pesan. Mereka ingin menyampaikan rasa. Dan kadang, rasa itu lebih kuat saat tak sempurna.
Penutup: Kalau Kamu Pernah Exsaid…
Kalau kamu pernah deg-degan sebelum ketemu seseorang…
Kalau kamu pernah ngetik “heh” tiga kali lalu hapus lagi…
Kalau kamu pernah senyum-senyum karena notif baru masuk…
Mungkin, kamu juga pernah exsaid.
Dan siapa tahu, dia juga begitu.
Dan kalau kalian sama-sama exsaid…
Semoga, langgeng.
