Jakarta – Media sosial sering kali jadi tempat pelarian emosi, pamer momen, atau sekadar ikut tren. Namun di balik keseruan itu, banyak orang tidak sadar bahwa informasi pribadi yang dibagikan bisa menjadi celah yang dimanfaatkan oleh penjahat siber. Sumber kebocoran data kadang bukan hacker, melainkan tangan sendiri yang mengetik dan mengunggah.
Kebocoran yang Dimulai dari Curhatan
Orang-orang tanpa ragu membagikan nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, hingga detail kehidupan masa kecil lewat unggahan, komentar, bahkan kuis viral. Padahal, data-data ini sering digunakan untuk:
- Verifikasi akun di bank
- Reset password akun digital
- Menebak PIN atau kode keamanan
Informasi yang tampaknya sepele itu jika dikumpulkan akan membentuk profil digital yang bisa dimanfaatkan untuk kejahatan identitas, pembobolan akun, atau skema penipuan yang lebih besar.
Serangan Bot Terus Meningkat, Tak Lagi Acak dan Asal
Bukan hanya manusia yang mengintai data. Bot juga ikut beraksi. Menurut laporan Arkose Labs, 73 persen trafik ke situs dan aplikasi pada Januari hingga September 2023 berasal dari bot. Bot ini diprogram untuk melakukan:
- Data scraping dari halaman publik
- Pencurian akun dengan mencoba login otomatis
- Pembuatan akun palsu
- Penyalahgunaan layanan dan pengujian kartu
Peningkatan scraping data dari kuartal pertama ke kuartal kedua 2023 mencapai 432 persen. Serangan oleh bot berbasis AI juga melonjak 291 persen karena kemampuannya meniru perilaku pengguna asli.
Bot Baik dan Bot Jahat Memakai Pakaian yang Sama
Ada bot yang fungsinya baik, misalnya mengindeks halaman web untuk mesin pencari, membantu chatbot layanan pelanggan, atau mengatur jadwal unggahan sosial media. Tapi dengan teknologi yang semakin mirip, bot jahat bisa menyamar tanpa ketahuan.
Itulah sebabnya pengguna internet harus bijak dan tetap waspada. Perlindungan data bukan cuma soal antivirus, tapi juga soal kebiasaan.
Lindungi Privasi Digitalmu dengan Langkah Praktis Ini
✅ 1. Jangan Umbar Informasi Personal
Tidak perlu mengunggah detail seperti tanggal lahir, alamat lengkap, atau nama keluarga secara terbuka.
✅ 2. Gunakan Mode Privasi Ketat
Ubah pengaturan akun agar postingan hanya terlihat oleh orang terpercaya.
✅ 3. Hindari Kuis atau Challenge Viral
Banyak dari permainan iseng ini ternyata dirancang untuk menjaring data pribadi.
✅ 4. Aktifkan Verifikasi Dua Langkah
Lapisan perlindungan ekstra ini bisa menyelamatkan akun saat sandi bocor.
✅ 5. Audit Jejak Digital Secara Rutin
Lihat kembali informasi yang muncul di internet saat nama kamu dicari, dan bersihkan jejak yang tidak perlu.
Tips Cepat Sebelum Posting Apa Pun
- Jangan pakai info publik sebagai password
- Sensor dokumen atau barcode sebelum unggah
- Jangan langsung ikut tren yang minta data masa lalu
- Simpan foto identitas di cloud yang terenkripsi
- Segera laporkan aktivitas mencurigakan di akun digital
Kesimpulan
Media sosial bukan hanya panggung untuk berbagi, tapi juga ruang yang diawasi oleh mata-mata digital. Apa yang kamu anggap ringan bisa saja menjadi senjata bagi mereka yang ingin mencuri identitasmu. Jangan biarkan data pribadi jadi korban dari kebiasaan berbagi yang berlebihan.
Lebih sedikit yang kamu pamerkan, lebih banyak yang bisa kamu lindungi.