Kebanggaan Seorang Ayah
Niko Al Hakim, lebih dikenal sebagai Saykoji, baru saja merasakan kebanggaan yang luar biasa setelah putranya, Aaron Miguel Penyami, berhasil diterima di Universitas Indonesia (UI) jurusan Antropologi melalui jalur prestasi Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Dalam sebuah wawancara, Saykoji tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya. “Kami sangat senang sebagai orang tua,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur.
Saykoji mengungkapkan bahwa pencapaian ini tidak datang dengan mudah. Aaron sempat mengalami penurunan nilai, namun berkat kerja keras dan ketekunannya, ia berhasil menunjukkan kemajuan yang signifikan menjelang akhir masa persiapan. “Di bulan-bulan terakhir dia push, ternyata dia sampai dapat UTBK dan diterima di Antropologi UI,” tambah Saykoji, menggambarkan betapa gigihnya Aaron dalam mencapai tujuannya.
Istri Saykoji, Tessy Penyami, juga merasakan kebahagiaan yang mendalam. Ia mengingat momen ketika mereka membuka pengumuman penerimaan bersama. “Awalnya dia sempat putus asa, tidak mau ditemani, lebih milih sendiri di kafe atau di mana gitu. Tapi ketika kami membuka pengumuman, langsung teriak, kamu akhirnya dapat!” kisah Tessy, menambahkan nuansa emosional pada pencapaian tersebut.
Dukungan Penuh untuk Pilihan Jurusan
Saykoji mendukung sepenuhnya keputusan Aaron untuk memilih jurusan Antropologi. Menurutnya, jurusan ini akan membuka wawasan anaknya terhadap banyak hal, terutama mengenai manusia dan kehidupan sosial. “Dia lihat antropologi sebagai salah satu jurusan yang bisa belajar banyak soal manusia,” ujar Saykoji, menjelaskan pandangannya tentang pentingnya ilmu antropologi di era modern ini.
Sebagai seorang ayah, Saykoji merasa bahwa pendidikan tinggi di jurusan Antropologi akan memberikan Aaron kesempatan untuk memahami lebih dalam tentang berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan pengetahuan ini, Saykoji berharap anaknya dapat berkontribusi positif bagi masyarakat. “Saya percaya bahwa dengan ilmu yang didapat, dia bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” tambahnya.
Saykoji juga berbagi bahwa meskipun perjalanan pendidikan Aaron tidak selalu mulus, tekad dan usaha yang ditunjukkan anaknya patut diacungi jempol. Ini menjadi pelajaran berharga bagi semua orang tua untuk selalu mendukung anak-anak mereka dalam mengejar cita-cita.
Menghadapi Tantangan Bersama
Selama masa persiapan UTBK, Aaron mengalami berbagai tantangan. Dari tekanan akademis hingga rasa putus asa, semua itu menjadi bagian dari perjalanan yang harus dilalui. Saykoji dan Tessy berusaha menjadi pendukung utama bagi Aaron, memberikan motivasi dan dorongan saat ia membutuhkan. “Kami selalu ada untuknya, memberikan dukungan moral yang dia butuhkan,” ungkap Saykoji.
Keluarga menjadi fondasi yang kuat bagi Aaron dalam menghadapi setiap ujian. Mereka selalu percaya bahwa kerja keras akan membuahkan hasil. Ketika Aaron akhirnya diterima di UI, itu bukan hanya kemenangan bagi dirinya, tetapi juga bagi keluarga. “Ini adalah hadiah untuk kita semua,” kata Tessy, menambahkan kedalaman emosional pada momen bahagia tersebut.
Saykoji berharap agar pencapaian ini bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak lain yang sedang berjuang meraih impian mereka. “Tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha,” tuturnya, menegaskan pentingnya semangat juang dalam mencapai tujuan.











