Mark Zuckerberg kembali jadi headline—bukan karena pembaruan di Meta atau fitur baru di WhatsApp, melainkan karena dituduh menyembunyikan bukti adanya alien. Dan, tentu saja, ini bukan dari akun teori konspirasi pakai filter TikTok—tapi dari Mark Christopher Lee, seorang pembuat dokumenter UFO sekaligus ufolog senior asal Inggris.
Menurut Lee, Zuckerberg—melalui proyek Breakthrough Listen yang ia danai—sudah menemukan sinyal cerdas dari makhluk luar angkasa. Tapi alih-alih membagikan penemuan ini ke dunia, katanya, sinyal tersebut justru… “dimanfaatkan”. Entah maksudnya untuk riset, untuk produk baru, atau untuk dipakai nge-tag alien di Metaverse.
Dunia Belum Siap, Atau Elit Belum Mau?
Alasan resmi—yang tentu saja sangat bijak dan terdengar luhur—adalah karena “pengungkapan bisa memicu kekacauan global.” Kalimat yang jika dibaca dua kali, terasa seperti: “Kami lebih tahu apa yang baik buat kalian.”
Padahal kalau kita jujur, manusia sudah terbiasa hidup dalam kekacauan. Inflasi? Korupsi? Krisis iklim? Ketimpangan sosial? Semua sudah jadi bagian dari rutinitas. Jadi kenapa malah takut sama alien?
Atau jangan-jangan, yang sebenarnya ditakutkan bukan alien-nya—tapi efek berantainya: runtuhnya hierarki yang selama ini menopang kekuasaan.
Karena kalau manusia tahu mereka bukan satu-satunya makhluk berakal di alam semesta, mungkin jabatan CEO atau Presiden akan terlihat… sepele.
Teknologi Canggih, Etika Jadul
Breakthrough Listen bukan proyek sembarangan. Ini program pencari sinyal luar angkasa paling ambisius sejauh ini. Dengan teleskop super sensitif, mereka menyapu langit, mendeteksi sinyal yang tidak bisa dibedakan dari radar pesawat atau mungkin—telepon genggam alien yang sedang cari sinyal WiFi.
Namun ironisnya, semakin besar kapasitas teknologinya, semakin kecil peluang publik ikut tahu hasilnya. Laporan-laporan ilmiah yang dirilis terdengar seperti laporan cuaca bintang: teknis, kering, dan tidak menyentuh pertanyaan eksistensial yang mengusik.
Vatikan Siap Menyambut, Zuck Masih Bungkam
Sisi paling absurd dari kisah ini? Menurut Lee, bahkan Vatikan siap memberkati alien. Iya, Gereja Katolik! Lembaga yang sering dituduh konservatif itu ternyata siap misa untuk makhluk luar angkasa.
Seorang Monsinyur bahkan berkata bahwa makhluk cerdas dari planet lain juga ciptaan Tuhan. Jadi jika suatu hari alien mendarat di Roma, bukan tidak mungkin mereka keluar dari gereja sambil mengucap “Amen.”
Sementara itu, Zuckerberg dan Breakthrough Listen tetap diam. Tak ada konfirmasi, tak ada bantahan. Yang ada hanya keheningan elegan—jenis keheningan yang biasanya terjadi ketika seseorang menyembunyikan sesuatu besar, atau sedang menyusun rilis pers yang sangat hati-hati.
Alien, Data, dan Kepemilikan Kebenaran
Jika benar ada sinyal dari makhluk cerdas luar angkasa, pertanyaan terpenting bukan cuma “Siapa mereka?” melainkan: “Siapa yang berhak tahu?”
Karena hari ini, tampaknya kita hidup di era di mana informasi tidak lagi milik umat manusia, tapi milik perusahaan. Seperti halnya data pribadi yang diam-diam dikumpulkan, disimpan, dan dimonetisasi—apakah nasib pengetahuan tentang makhluk luar angkasa pun akan sama?
Bisa jadi, sebelum manusia punya hak tahu soal alien, kita diminta untuk membuat akun, menyetujui syarat & ketentuan, dan… klik “I Agree”.