Berita  

Kapal Feri KMP Mukhlisa Tenggelam: Dua Penumpang Masih Terjebak di Dalam

Insiden Kapal Feri Tenggelam

Pada tanggal 5 Mei 2025, sebuah insiden tragis terjadi di perairan Penajam, Kalimantan Timur, ketika kapal feri KMP Mukhlisa tenggelam dalam perjalanan dari Balikpapan menuju Penajam. Kejadian ini mengejutkan banyak orang, terutama mereka yang bergantung pada transportasi laut untuk mobilitas sehari-hari. Kapal ini mengalami kebocoran yang menyebabkan air masuk dengan cepat, dan meskipun upaya penyelamatan dilakukan, dua penumpang dilaporkan masih terjebak di dalam mobil di dalam kapal.

Kapal KMP Mukhlisa berangkat dari Pelabuhan Kariangau, Balikpapan, pada pukul 14.00 WITA dan diperkirakan tiba di Penajam sekitar pukul 15.00 WITA. Namun, saat mendekati daratan, sekitar pukul 15.20 WITA, kapal mulai mengalami masalah teknis. Kejadian ini menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap keselamatan transportasi laut.

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 15.20 WITA, penumpang di kapal merasakan getaran aneh dan suara mesin yang tidak normal. Kapal mulai miring dan air mulai masuk ke dalam kapal. Dalam situasi panik, penumpang berusaha menyelamatkan diri, tetapi kapal tenggelam lebih cepat dari yang diperkirakan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, Kuncoro, mengonfirmasi bahwa kapal sudah tenggelam sepenuhnya.

Menurut informasi awal, penyebab tenggelamnya kapal diduga karena kebocoran dan mesin yang mati. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai pemeliharaan dan pemeriksaan rutin kapal feri yang beroperasi di wilayah tersebut. Masyarakat pun mulai mengkhawatirkan keselamatan trasnportasi laut di daerah mereka.

Upaya Evakuasi dan Penyelamatan

Setelah insiden terjadi, tim penyelamat dari BPBD dan Polairud segera dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Proses evakuasi berlangsung di lokasi yang sulit, mengingat arus laut yang kuat dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Beberapa penumpang berhasil diselamatkan dan dievakuasi menggunakan perahu.

Namun, dua penumpang, seorang laki-laki dan seorang perempuan, dikabarkan masih terjebak di dalam mobil yang berada di kapal. Tim penyelamat terus berusaha mencari dan menyelamatkan mereka, tetapi waktu terus berlalu, dan harapan untuk menemukan mereka hidup semakin menipis.

Kesaksian Penumpang yang Selamat

Beberapa penumpang yang berhasil diselamatkan menceritakan pengalaman mereka saat kapal tenggelam. Mereka mengungkapkan betapa menegangkannya situasi ketika mesin kapal mengalami masalah. Salah satu penumpang mengatakan, “Kami semua panik. Tidak ada yang tahu harus berbuat apa. Kami hanya berusaha keluar secepat mungkin.”

Mereka juga menyampaikan rasa syukur karena berhasil diselamatkan, meskipun tidak semua penumpang seberuntung itu. Kesaksian ini menyoroti betapa pentingnya keselamatan dan prosedur evakuasi yang efektif dalam situasi darurat.

Reaksi Masyarakat dan Pemerintah

Insiden tenggelamnya KMP Mukhlisa memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Banyak yang merasa cemas akan keselamatan transportasi laut, terutama di daerah yang bergantung pada kapal feri untuk mobilitas. Masyarakat mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan armada kapal.

Pihak berwenang, termasuk BPBD dan Polairud, segera memberikan penjelasan mengenai insiden ini. Mereka menegaskan bahwa penyebab awal tenggelamnya kapal adalah kebocoran yang tidak terdeteksi dan masalah pada mesin. Investigasi akan dilakukan untuk menentukan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap insiden ini.

Langkah Ke Depan untuk Meningkatkan Keselamatan

Ke depan, pihak berwenang berencana untuk meningkatkan standar keselamatan kapal feri di Kalimantan Timur. Ini mencakup pemeriksaan berkala terhadap armada feri, pelatihan untuk awak kapal, dan sosialisasi keselamatan bagi penumpang. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah di masa depan.

Penting bagi masyarakat untuk melaporkan kondisi kapal yang mencurigakan kepada pihak berwenang. Keselamatan di laut adalah tanggung jawab bersama, dan setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga keselamatan transportasi laut.

Investigasi dan Tindakan Hukum

Investigasi menyeluruh akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti tenggelamnya kapal dan untuk memastikan tidak ada kelalaian yang terjadi. Pihak kepolisian akan memeriksa prosedur operasional kapal dan melakukan audit terhadap pemeliharaan armada feri. Jika terbukti ada kesalahan prosedural, tindakan hukum akan diambil terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.

Kombes Pol Eduward Pardede, Direktur Polairud Polda Kaltim, menekankan pentingnya transparansi dalam proses investigasi ini. Masyarakat berhak mengetahui hasil investigasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah kejadian serupa.

Pentingnya Kesadaran Keselamatan Laut

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan di laut. Masyarakat dan operator kapal perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa semua langkah pencegahan diambil untuk melindungi penumpang. Edukasi tentang keselamatan laut harus menjadi bagian dari program pelatihan untuk awak kapal.

Setiap penumpang juga perlu diberi informasi yang jelas tentang prosedur keselamatan sebelum berlayar. Hal ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan meminimalisir risiko saat berada di laut.

Kesimpulan

Kapal feri KMP Mukhlisa tenggelam di perairan Penajam merupakan tragedi yang mengguncang masyarakat Kalimantan Timur. Meskipun beberapa penumpang berhasil diselamatkan, dua orang masih terjebak di dalam kapal. Proses evakuasi yang sedang berlangsung menjadi fokus utama, sementara pihak berwenang berupaya untuk memastikan keselamatan transportasi laut ke depannya.

Dengan meningkatkan kesadaran dan tindakan preventif, diharapkan kejadian serupa tidak akan terulang. Keselamatan di laut harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak, baik pemerintah, operator kapal, maupun masyarakat.

Exit mobile version