Arya Saloka Gugat Cerai Putri Anne, Sidang Perdana Dijadwalkan 30 April 2025

Resmi Mengajukan Permohonan Cerai

Aktor terkenal Arya Saloka telah resmi menggugat cerai istrinya, Putri Anne, setelah berbulan-bulan beredar kabar mengenai keretakan rumah tangga mereka. Permohonan cerai ini diajukan ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada 15 April 2025, dan telah mendapatkan nomor perkara 1208.

Suryana, Humas Pengadilan Agama, mengonfirmasi bahwa sidang perdana untuk kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 30 April 2025. Alasan utama di balik pengajuan cerai adalah adanya konflik yang terus-menerus dalam pernikahan mereka, yang sesuai dengan dalil perceraian yang diatur dalam peraturan pemerintah.

Kehidupan rumah tangga Arya dan Putri telah menjadi sorotan banyak pihak, terutama setelah berbagai rumor mulai beredar mengenai masalah dalam hubungan mereka. Banyak penggemar yang berharap pasangan ini dapat menemukan jalan untuk memperbaiki keadaan.

Dinamika dalam Pernikahan

Arya dan Putri menikah pada 6 Agustus 2017 dan dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai seorang putra. Namun, seiring berjalannya waktu, hubungan mereka mulai mengalami banyak masalah. Kabar keretakan ini mulai terdengar sejak Mei 2023, ketika Putri terlihat berlibur di Australia tanpa mengenakan hijab.

Putri kemudian mengambil keputusan untuk melepas hijab pada 21 Juni 2023, yang dikaitkan dengan perpisahannya dari Arya. Dalam sebuah sesi Live Instagram, ia mengungkapkan bahwa keputusan tersebut merupakan bagian dari prosesnya untuk move on.

Setelah itu, rumor mengenai perceraian semakin menguat ketika Putri menghapus semua foto Arya dari akun media sosialnya. Sejak saat itu, Putri terlihat lebih aktif dalam berkarir dan bersosialisasi, menunjukkan bahwa ia berusaha untuk melanjutkan hidupnya.

Mencari Solusi Terbaik untuk Anak

Di tengah semua dinamika ini, Arya dan Putri diharapkan dapat menjalani proses perceraian dengan baik demi kepentingan anak mereka. Suryana mengingatkan bahwa semua pihak harus siap menghadapi proses hukum yang sedang berlangsung.

“Kami berharap semua bisa berjalan lancar dan sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujarnya. Selama proses ini, penting bagi kedua belah pihak untuk tetap berkomunikasi dan menjaga hubungan demi anak mereka.

Keduanya diharapkan dapat menemukan jalan terbaik untuk masa depan mereka dan anak mereka, Ibrahim. Proses ini juga menjadi refleksi bagi banyak pasangan yang menghadapi tantangan dalam hubungan mereka, menunjukkan pentingnya komunikasi dan penyelesaian masalah secara dewasa.

Exit mobile version