banner 728x250

Lagu “Apa Sih” Radja: Drama, Plagiat, dan Sensasi yang Memecah Belah Awal Tahun

Band Radja dengan single APA SIH
banner 120x600
banner 468x60

Jakarta, 1 Januari 2025 – Dunia musik Indonesia memulai tahun baru dengan sebuah kontroversi yang mengguncang. Lagu “Apa Sih” milik Radja bukan hanya menuai kritik, tetapi juga menjadi simbol drama terbesar di kancah musik nasional. Tuduhan plagiarisme, perseteruan dengan model video klip, hingga hilangnya lagu dari Spotify membakar perdebatan yang tak kunjung padam.


Rilis yang Langsung Menuai Drama

Dirilis pada 21 Desember 2024, lagu “Apa Sih” awalnya diharapkan menjadi anthem penutup tahun. Namun, bukan pujian yang didapat, melainkan badai kritik. Meski video klipnya meraih lebih dari 1,1 juta penonton di YouTube, perbincangan tentang lagu ini lebih banyak didominasi oleh tuduhan negatif.

banner 325x300

Vadel Badjideh: “Saya Dilecehkan Secara Kreatif”

Sorotan pertama muncul dari protes keras Vadel Badjideh, model dalam video klip. Ia merasa dipermalukan setelah wajahnya ditempeli stiker monyet dalam video tersebut. Tak hanya itu, Vadel mengungkap bahwa ia dijanjikan peran vokal dalam lagu, tetapi kontribusinya dihapus sepihak.

“Saya merasa dihina secara kreatif. Apa ini caranya memperlakukan kolaborator? Saya tidak diberi tahu tentang konsep penghinaan seperti ini,” ujar Vadel dalam sebuah wawancara emosional.

Ian Kasela, vokalis Radja, membela konsep tersebut sebagai “gimmick kreatif” yang terinspirasi dari Bruno Mars. Namun, pembelaan ini justru dianggap sebagai pembenaran atas eksploitasi dan pelecehan simbolik.


Tuduhan Plagiat: “Apa Bedanya dengan ‘APT’?”

Isu plagiat menjadi pukulan telak berikutnya. Netizen dengan cepat menyadari kemiripan melodi “Apa Sih” dengan lagu “APT” milik Rosé BLACKPINK dan Bruno Mars. Tuduhan tersebut memicu gelombang kritik di media sosial, bahkan penggemar BLACKPINK menyerukan boikot terhadap Radja.

“Kami hanya mengambil inspirasi. Semua musisi terinspirasi oleh karya lain. Apa salahnya meniru sesuatu yang sudah bagus?” ungkap Moldy, gitaris Radja.

Namun, pernyataan ini justru memantik amarah publik. Banyak yang menilai Radja tidak menghormati orisinalitas dalam bermusik.


Hilangnya Lagu dari Spotify: Keputusan Siapa?

Puncak dari drama ini terjadi pada 30 Desember 2024 ketika lagu “Apa Sih” menghilang dari Spotify tanpa peringatan. Penggemar yang mencoba memutarnya hanya menerima pesan “Lagu ini sudah tidak tersedia.”

Hilangnya lagu ini menimbulkan berbagai spekulasi. Apakah ini keputusan Spotify atas laporan pelanggaran hak cipta? Ataukah langkah Radja untuk meredakan kontroversi? Hingga kini, baik pihak Radja maupun Spotify bungkam.


Kontroversi yang Membelah Opini Publik

Lagu “Apa Sih” telah memecah belah publik. Sebagian mendukung Radja atas keberanian mereka menciptakan karya yang “kontroversial,” sementara sebagian besar mengecam band ini atas berbagai isu yang muncul.

Drama ini menjadi pembelajaran pahit bagi industri musik Indonesia: orisinalitas dan integritas tetaplah fondasi yang tak bisa ditawar. Selamat datang tahun 2025, semoga ini menjadi awal yang lebih baik bagi dunia musik yang penuh inspirasi, bukan kontroversi! 🎶🔥

banner 325x300

Tinggalkan Balasan