“Cemburu yang Mematikan: Satpam Bunuh Karyawati Call Center di Semarang”

SEMARANG, 23 Oktober 2024 – Kota Semarang baru-baru ini dikejutkan oleh pembunuhan tragis yang melibatkan seorang satpam dari klinik kecantikan, Muhammad Adhi Nugroho (30). Adhi ditangkap setelah menghabisi nyawa pacarnya, seorang karyawati call center, di indekosnya di Jalan Peterongan Timur pada Jumat dini hari, 18 Oktober 2024.

Motif di balik tindakan brutal ini adalah cemburu. Adhi merasa sakit hati setelah korban menolak untuk menjalin hubungan yang lebih serius. Dalam keterangannya, Adhi mengungkapkan, “Saya ingin menjaga komitmen, tetapi dia tidak mau. Dia bilang, ‘Jangan ganggu aku, aku butuh teman relasi cowok dan cewek’.” Kata-kata tersebut menyulut emosi Adhi, yang merasa tertekan dan tidak dihargai.

Kejadian ini bermula ketika Adhi melihat korban keluar dengan pria lain pada malam sebelum pembunuhan. “Saya merasa sakit hati,” ujar Adhi dengan nada menyesal. Ia kemudian merencanakan aksi kejamnya dengan membeli pisau sangkur di pasar. Setelah menguntit korban, ia menunggu hingga korban pulang untuk melancarkan aksinya.

Setelah perbuatannya, Adhi melarikan diri dan bersembunyi di Jakarta selama beberapa hari. Namun, pihak kepolisian berhasil menangkapnya di rumah kerabatnya di Banyumanik pada Selasa, 22 Oktober. Kombes Pol Adhi Nugroho mengungkapkan, “Kami sangat bersyukur bisa menangkap pelaku dengan cepat. Ini adalah tindakan kejam yang tidak bisa dibiarkan.”

Keluarga korban sangat terpukul oleh kejadian ini. Ibu korban, yang hadir dalam konferensi pers, tidak dapat menahan air matanya. “Anak saya tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti ini. Dia masih muda dan memiliki masa depan yang cerah,” ungkapnya. Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahaya kecemburuan yang tidak terkelola, yang dapat berujung pada tindakan kekerasan.

Psikolog setempat, Dr. Rina, menegaskan bahwa komunikasi yang baik dalam hubungan sangat penting. “Cemburu adalah emosi yang wajar, tetapi jika tidak dikelola dengan baik, bisa menyebabkan bencana. Penting untuk saling menghormati dan berbicara tentang batasan dalam hubungan.”

Exit mobile version