Dukun Cabul di Limapuluh Kota Ditangkap, Modus Pengobatan yang Menyedihkan

Penangkapan Dukun yang Memanfaatkan Kepercayaan

Kepolisian Limapuluh Kota berhasil menangkap seorang dukun berinisial A (48) yang diduga telah memperkosa seorang ibu rumah tangga dengan modus mengobati santet. Dalam pengakuannya, pelaku mengklaim mampu mengobati berbagai penyakit yang disebabkan oleh santet. Hal ini membuat korban, yang merasa sakit, terjerat dalam praktik pengobatan yang tidak wajar ini.

Kanit PPA Polres Limapuluh Kota, Aiptu Ali Usman, menjelaskan bahwa korban merasa ada yang tidak beres di tubuhnya. Pelaku memanfaatkan situasi tersebut untuk menawarkan bantuan pengobatan dengan berbagai ritual yang tidak masuk akal, seperti menembak jantung pisang. Ritual ini, menurut pelaku, dapat mengeluarkan ilmu santet yang ada dalam tubuh korban.

Ritual yang Berujung pada Pencabulan

Ketika suami korban mengikuti ritual bersemedi di bawah pohon beringin, pelaku justru mengajak korban untuk berhubungan badan. Dengan alasan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk mengeluarkan makhluk halus, korban merasa terpaksa mengikuti kehendak pelaku karena ancaman yang diberikan.

Korban yang merasa tertekan akhirnya menuruti permintaan pelaku, yang tidak hanya mencabulinya tetapi juga meminta uang sebesar Rp 1.450.000 untuk biaya pengobatan. Pelaku bahkan melarang korban untuk menceritakan apa yang terjadi, dengan ancaman akan mencelakakan keluarganya.

Dampak Sosial dan Hukum

Kasus ini terjadi pada 25 Juni 2024, tetapi pelaku baru ditangkap setelah beberapa waktu karena sering berpindah lokasi. Pelaku kini menghadapi ancaman hukuman yang serius berdasarkan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Penangkapan ini diharapkan menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk tidak mudah percaya pada praktik pengobatan yang tidak jelas.

Kepolisian setempat berkomitmen untuk menangani kasus ini dengan baik dan memberikan keadilan bagi korban. Masyarakat diimbau untuk lebih kritis dan tidak terjebak dalam praktik pengobatan yang merugikan. Kasus ini juga menyoroti pentingnya edukasi mengenai tindakan yang harus diambil jika mengalami situasi serupa.