Menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI, pengusiran Mbak Rara, pawang hujan, memicu berbagai reaksi di masyarakat Aceh. Pj Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan acara.
“Mbak Rara adalah sosok yang dikenal di masyarakat, tetapi kami harus fokus pada penyelenggaraan yang berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujar Nova dalam konferensi pers. Ia menambahkan bahwa pawang hujan bisa menimbulkan ketidakpastian dan ketegangan dalam acara yang seharusnya meriah.
Masyarakat terbagi dalam pandangannya mengenai keputusan ini. Banyak yang mendukung langkah pemerintah, namun ada juga yang merasa kehilangan sosok yang dianggap memiliki kemampuan luar biasa. “Dia telah membantu banyak acara di Aceh. Ini sangat disayangkan,” kata seorang warga.
Pekan Olahraga Nasional diharapkan menjadi ajang prestisius bagi Indonesia, dan melalui keputusan ini, pemerintah Aceh yakin dapat menciptakan suasana kompetisi yang lebih profesional. “Kami ingin semua atlet dapat berkompetisi dalam kondisi yang optimal,” ungkap Nova.
Diharapkan dengan langkah ini, PON XXI akan menjadi acara yang sukses dan berkesan bagi masyarakat Aceh, serta menjadi tuan rumah yang baik untuk para atlet dari seluruh Indonesia.