Semarang, 25 Agustus 2024 – Kekerasan kembali melanda Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Dalam insiden tawuran antar kelompok yang terjadi dini hari tadi, seorang pemuda tewas bersimbah darah setelah berusaha melarikan diri dari lokasi kejadian.
Menurut saksi mata, Muhammad Yuslam, korban terlihat berlari menghindari tawuran tersebut namun akhirnya tersungkur di depan rumahnya dalam keadaan terluka parah. “Korban lari dari arah jembatan Puskesmas Bandarharjo lalu jatuh di depan rumah saya sekitar pukul 04.00 WIB. Saya melihat ada sekelompok orang membawa senjata tajam berusaha menolong korban, tapi sayangnya dia sudah terlalu parah,” ungkap Yuslam.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, mengatakan pihaknya telah mengamankan sejumlah tersangka terkait insiden tersebut. “Tim kami saat ini masih melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan pihak-pihak yang terlibat dalam tawuran ini. Kami juga akan memperkuat patroli dan pengamanan di wilayah rawan konflik seperti Bandarharjo untuk mencegah eskalasi kekerasan serupa di masa mendatang,” jelas Kombes Irwan.
Selain korban yang tewas, tawuran itu juga menyebabkan seorang pemuda lain mengalami luka bacok akibat serangan senjata tajam. Korban luka tersebut saat ini sedang dalam perawatan intensif di rumah sakit terdekat.
Tragedi ini kembali menyoroti permasalahan tawuran di Kota Semarang yang seolah tak kunjung usai. Warga Bandarharjo mengaku prihatin dengan maraknya konflik antarkelompok yang kerap berujung pada kekerasan di lingkungan mereka. “Kami berharap pihak berwenang dapat segera menangani akar permasalahan ini dan memberikan solusi konkret agar warga bisa hidup aman dan tenteram,” ujar Siti Nurjannah, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Pemerintah Kota Semarang menyatakan akan menindaklanjuti insiden ini dengan serius. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menegaskan akan menerjunkan tim gabungan yang terdiri dari aparat keamanan, dinas sosial, dan organisasi kemasyarakatan untuk melakukan pemetaan permasalahan dan intervensi komprehensif di wilayah rawan konflik. “Kami tidak ingin tragedi serupa terus terulang. Kami akan bekerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan untuk memutus rantai kekerasan dan menciptakan lingkungan yang aman bagi warga Semarang,” tegas Wali Kota.