banner 728x250

“Menggugat Senioritas di Dunia Kedokteran: Suara Tompi untuk Perubahan”

banner 120x600
banner 468x60

Di tengah dinamika dunia kedokteran Indonesia, Tompi menyoroti isu senioritas yang sering kali menekan dokter junior, yang baru memulai karir mereka. Kasus kematian seorang dokter peserta PPDS di Universitas Diponegoro telah menggugah rasa empati dan keprihatinan di masyarakat. Tompi, yang juga seorang dokter, merasa perlu untuk berbicara mengenai masalah ini.

Melalui media sosial, Tompi dengan tegas mengungkapkan betapa sulitnya bagi dokter muda untuk menyampaikan kritik. “Ada anggapan bahwa setiap suara yang muncul dari tenaga junior selalu dianggap sebagai bentuk ketidakpatuhan atau keras kepala,” tuturnya. Ia merasakan bahwa perasaan ini perlu dibicarakan agar dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang ada.

banner 325x300

Tompi menyatakan bahwa tidak semua lingkungan di dunia kedokteran bersikap demikian. Namun, ia juga menekankan bahwa praktik buruk ini cukup umum dan tidak bisa diabaikan. “Ada banyak oknum yang menganggap cara lama dalam mendidik dan memperlakukan dokter junior adalah hal yang wajar. Padahal, itu justru menciptakan lingkungan yang tidak sehat,” cetusnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Tompi mengajak rekan-rekannya untuk bersatu dalam melawan budaya toxic ini dan membangun suatu sistem di mana kritik dan masukan dapat diterima dengan baik. “Kita semua berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik. Ini bukan hanya tanggung jawab satu orang, melainkan kita semua,” serunya.

Dengan berani mengungkapkan pendapatnya, Tompi tidak hanya menyuarakan keresahan profesional, tetapi juga membuktikan bahwa kaum muda di dunia kedokteran berhak atas suara mereka. “Kita perlu memperjuangkan hak untuk berbicara dan didengar. Tanpa itu, bagaimana kita bisa maju?” demikian harapnya, seiring keinginan untuk melihat dunia kedokteran yang lebih terbuka dan inklusif.

banner 325x300