Suzuki Shogun, sebuah motor bebek yang lahir pada era milenial di tahun 2000, telah menjadi legenda di industri otomotif Indonesia. Kehadirannya tidak hanya menjadi produk andalan Suzuki, tetapi juga berhasil menantang dominasi Honda Supra X di pasar motor bebek 4-tak.
Shogun bukanlah produk baru bagi Suzuki. Sebelumnya, Suzuki telah memperkenalkan model Shogun Kebo pada 1995-1997, yang masih menggunakan sistem rem teromol. Kemudian disusul dengan edisi berikutnya pada 1997-1999 yang telah menggunakan rem cakram seperti Tornado GS110.
Namun, kehadiran New Shogun 110R pada awal 2000-an menjadi jawaban Suzuki atas tantangan dari Honda Supra X. Setelah Supra X berganti desain dengan tampilan yang lebih ramping pada akhir 1997, Suzuki pun memutuskan untuk meninggalkan desain bodi gemuk ala Tornado dan menghadirkan New Shogun 110R dengan tampilan yang lebih compact.
Pilihan Suzuki untuk meluncurkan New Shogun 110R terbukti sangat tepat. Motor yang berarti “Jenderal” ini cepat naik daun dan berhasil memikat konsumen bebek 4-tak, yang merupakan pasar paling besar saat itu. Produk dan tampilan yang bagus, serta promosi yang menarik dengan tagline “Shogun Dilawan” berhasil memikat hati konsumen.
Menurut data internal dari 2W Suzuki Indomobil Sales (SIS), penjualan total New Shogun 110R dari tahun 2000-2004 mencapai hampir 900.000 unit, atau rata-rata 200.000 unit per tahun. Angka yang cukup besar, bahkan untuk penjualan motor Suzuki saat ini.
Kesuksesan Shogun tidak hanya terlihat dari sisi penjualan, tetapi juga di ajang balap road race. Meskipun saat itu balap bebek 4-tak tidak sepopuler balap bebek 2-tak, namun Suzuki tetap menjadikan Shogun sebagai andalan di ajang tersebut. Batok kepala Shogun 110R juga banyak digunakan oleh ‘anak motor’ untuk memodifikasi Suzuki Satria 120.
Namun, Suzuki kemudian memutuskan untuk menarik Shogun dari pasar pada 2004 dan menggantinya dengan model-model baru yang lebih modern. Meskipun begitu, Shogun tetap menjadi salah satu motor bebek legendaris Suzuki yang berhasil mencatat sejarah penting di industri otomotif Indonesia.
Judul: “Suzuki Shogun: Kisah Motor Bebek Legendaris yang Menantang Dominasi Honda”
Konten:
Suzuki Shogun, sebuah motor bebek legendaris yang lahir di era milenial pada tahun 2000, telah menjadi salah satu produk andalan Suzuki yang berhasil menantang dominasi Honda di pasar motor bebek 4-tak. Dengan desain yang kompak dan tampilan yang menarik, Shogun berhasil memikat hati konsumen dan mencatat prestasi penjualan yang sangat impresif.
Shogun bukanlah produk baru bagi Suzuki. Sebelumnya, Suzuki telah memperkenalkan model Shogun Kebo pada 1995-1997, yang masih menggunakan sistem rem teromol. Kemudian disusul dengan edisi berikutnya pada 1997-1999 yang telah menggunakan rem cakram seperti Tornado GS110.
Namun, kehadiran New Shogun 110R pada awal 2000-an merupakan jawaban Suzuki atas tantangan dari Honda Supra X. Setelah Supra X berganti desain dengan tampilan yang lebih ramping pada akhir 1997, Suzuki pun memutuskan untuk meninggalkan desain bodi gemuk ala Tornado dan menghadirkan New Shogun 110R dengan tampilan yang lebih compact.
Pilihan Suzuki untuk meluncurkan New Shogun 110R terbukti sangat tepat. Motor yang berarti “Jenderal” ini cepat naik daun dan berhasil memikat konsumen bebek 4-tak, yang merupakan pasar paling besar saat itu. Produk dan tampilan yang bagus, serta promosi yang menarik dengan tagline “Shogun Dilawan” berhasil memikat hati konsumen.
Menurut data internal dari 2W Suzuki Indomobil Sales (SIS), penjualan total New Shogun 110R dari tahun 2000-2004 mencapai hampir 900.000 unit, atau rata-rata 200.000 unit per tahun. Angka yang cukup besar, bahkan untuk penjualan motor Suzuki saat ini.
Kesuksesan Shogun tidak hanya terlihat dari sisi penjualan, tetapi juga di ajang balap road race. Meskipun saat itu balap bebek 4-tak tidak sepopuler balap bebek 2-tak, namun Suzuki tetap menjadikan Shogun sebagai andalan di ajang tersebut. Batok kepala Shogun 110R juga banyak digunakan oleh ‘anak motor’ untuk memodifikasi Suzuki Satria 120.
Namun, Suzuki kemudian memutuskan untuk menarik Shogun dari pasar pada 2004 dan menggantinya dengan model-model baru yang lebih modern. Meskipun begitu, Shogun tetap menjadi salah satu motor bebek legendaris Suzuki yang berhasil mencatat sejarah penting di industri otomotif Indonesia.