Peredaran narkotika jenis sabu di Pekanbaru semakin mengkhawatirkan dengan terungkapnya keterlibatan seorang pemuda asal Aceh berinisial MNA. Pemuda berusia 19 tahun ini ternyata telah berkali-kali berhasil menyelundupkan sabu ke Pekanbaru.
Menurut keterangan, MNA datang ke Pekanbaru atas perintah dua orang yang berada di Aceh, bernama Si Tek dan Leman. Ia ditugaskan untuk menjemput dan mengantar sabu di salah satu hotel di Pekanbaru. Tak tanggung-tanggung, MNA mendapat upah sebesar Rp65 juta untuk setiap kali pengiriman.
Dengan demikian, dalam waktu singkat MNA mampu mengumpulkan kekayaan ratusan juta rupiah dari bisnis haramnya tersebut. Hal ini tentu saja mengkhawatirkan karena Pekanbaru kini telah menjadi ladang kejahatan narkoba bagi sindikat yang melibatkan pemuda asal Aceh ini.
Polisi sedang berupaya mengungkap lebih dalam jaringan sindikat narkoba yang melibatkan MNA. Mereka juga berusaha mengejar otak di balik kegiatan ilegal ini. Diharapkan kasus ini dapat menjadi perhatian bagi aparat penegak hukum untuk meningkatkan pengawasan dan pemberantasan peredaran narkotika di Pekanbaru.
