Pada era 1960-an, industri otomotif Indonesia diwarnai dengan kehadiran berbagai sepeda motor berkarakter unik dan menarik. Salah satunya adalah Suzuki Stinger T125, sebuah sepeda motor scrambler yang menjadi andalan Suzuki pada masa itu.
Suzuki Stinger T125 hadir dengan desain yang khas, mengusung mesin paralel twin 2-tak berkapasitas 124cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 15 hp pada 8.500 rpm, serta torsi puncak 1,38 kgm pada 7.000 rpm. Menariknya, penempatan kick starter pada Suzuki Stinger T125 tidak berada di sisi kanan mesin, melainkan di sebelah kiri, layaknya sepeda motor Eropa dan Amerika pada zaman dahulu.
Selain itu, Suzuki Stinger T125 juga dilengkapi dengan sistem pengereman tromol pada kedua rodanya. Meskipun sederhana, sistem pengereman ini mampu membawa Stinger T125 mencapai kecepatan maksimal 120 km/jam. Bobot kosong dari motor ini pun terbilang ringan, hanya 96 kg, sehingga mudah untuk dikendalikan.
Pasar Eropa menyebut Suzuki Stinger T125 dengan nama Stinger 125, sementara di Jepang sendiri, motor ini dikenal dengan nama Suzuki Wolf 125. Sayangnya, penggunaan dua karburator pada mesin paralel twin ini membuat konsumsi bahan bakar Suzuki Stinger T125 cenderung boros, sehingga pemiliknya harus sering mampir ke SPBU.
Meskipun tidak lagi diproduksi, Suzuki Stinger T125 tetap menjadi incaran para kolektor motor klasik. Tidak heran jika harga motor ini di pasaran saat ini terbilang tinggi, apalagi jika kondisinya masih sangat baik. Bagi pecinta motor vintage, Suzuki Stinger T125 adalah salah satu model yang wajib ada dalam koleksi mereka.